Jam Pasir |
Sebagian kita menyadari bahwa dunia merupakan persinggahan sementara yang hanya dimiliki oleh masing masing insan selama umur diberikan Allah dengan batasan yang hanya Allah aza wa jalla saja yang mengetahui akhirnya, sehingga menyadari bahwa merupakan kebodohanlah jika menyia nyiakan waktu hidup yang hanya datang sekali. Sementara sebagian lain justru memanfaatkan hidup yang sekali ini demi kesenangan duniawi mereka.
Biarkanlah mereka (di dunia ini) makan dan bersenang-senang dan dilalaikan oleh angan-angan (kosong), maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatan mereka). (QS Al Hijr 15 : 3)
‘Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata : “Dunia berjalan meninggalkan manusia sedangkan akhirat berjalan menjemput manusia, dan masing-masing memiliki generasi. Maka jadilah kalian generasi akhirat dan janganlah kalian menjadi generasi dunia. Karena hari ini (di dunia) yang ada hanyalah amal dan belum dihisab sedangkan besok (di akhirat) yang ada adalah hisab dan tidak ada lagi amal.”
Sebagai ummat muslim, kita diberikan pedoman sebagai pegangan hidup didunia ini agar tidak menimbulkan penyesalan diakhirat nanti. Sebagaimana yang telah sering diperingatkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bahwa waktu yang ada sebaiknya dimanfaatkan demi kehidupan dunia akhirat, karena penyesalan diakhirat nanti tidak akan ada gunanya lagi, karena waktu takkan pernah kembali untuk manusia memperbaiki semua kesalahan selama hidup, disaat Allah telah mengambil ruh yang pernah dipinjamkan Nya kepada masing masing insan.
Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata : “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat garis-garis lalu bersabda : “Ini adalah manusia, ini angan-angannya dan ini adalah ajalnya. Maka tatkala manusia berjalan menuju angan-angannya tiba-tiba sampailah dia ke garis yang lebih dekat dengannya (daripada angan-angannya).” Yakni ajalnya yang melingkupinya. (HR. Al-Bukhariy no.6418)
Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhu pernah berkata : “Apabila engkau berada di sore hari, maka janganlah menunggu hingga pagi hari, dan apabila engkau berada di pagi hari maka janganlah menunggu hingga sore hari”
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Ada dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu pada keduanya (yaitu) : nikmat sehat dan waktu luang.” (HR. Al-Bukhariy dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma)
Sebelum Allah menciptakan segala sesuatunya maka Allah menciptakan Qalam dan Qalam inilah yang menuliskan segala sesuatu yang akan terjadi di dunia yang Allah (melalui Qalam) menuliskan dalam kitab Lauh Mahfudz.
Sebuah daun yang jatuh, jumlah pasir di bumi, tetesan hujan, hingga bergesernya sebuah batu didasar laut sekalipun atas izin dan kehendak Allah, bahkan diamnya dari sebuah mahluk sekalipun atas izin dan kehendak Allah.
Rasulullah pun melarang kita untuk pasrah pada keadaan sebagaimana hadits dari Ali bin Abi Thalib bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Tak seorangpun dari kamu kecuali telah tertulis tempatnya di syurga atau tempatnya di neraka" Kemudian (sahabat) bertanya : "Ya Rasulullah, apakah kita tidak menyerah saja" (Dalam suatu riwayat disebutkan "Apakah kita tidak menyerah saja pada catatan kita dan meninggalkan amal)". Beliau menjawab : "Jangan, beramallah, setiap orang dipermudah (menuju takdirnya)". (Dalam suatu riwayat disebutkan : "Beramallah, karena setiap orang dipermudah menuju sesuatu yang telah diciptakan untuknya"). Orang yang termasuk ahli kebahagian, maka dia dipermudah menuju perbuatan ahli kebahagiaan. Adapun orang yang termasuk ahli celaka, maka dia dipermudah menuju perbuatan ahli celaka". Kemudian beliau membaca ayat : "Adapun orang yang memberi dan bertaqwa dan membenarkan kebaikan, maka Aku akan mempermudahnya menuju kemudahan. Adapun orang yang bakhil dan menumpuk kekayaan dan mebohongkan kebaikan, maka Aku akan mempermudahnya menuju kesulitan". (HR Bukhari)
Wallahu a’lam bishshawab
@Fastabiqul Khairat
0 comments:
Post a Comment