Monyet Berkacamata |
Namun dalam kehidupan sehari hari, kita banyak sekali berurusan dengan hal hal yang bersifat munafik tadi. Misalnya saja, meskipun tidak senang, kadang kadang seseorang harus berusaha untuk tetap menunjukkan seolah olah dia menyukai tindakan yang dilakukan oleh orang lain, atau kadang kadang kita mengucapkan kata kata yang lain dan dihati lain dimulut.
Sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam : "Tanda orang munafik ada tiga : jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia ingkar, dan jika dipercaya (diberi amanat) dia berkhianat." (HR. Bukhari Muslim)
Jabatan sering membuat manusia melakukan tindakan munafik ini, karena begitu banyak kata kata yang telah dikeluarkan, sehingga kadang kadang dia sendiri tidak dapat membedakan kata kata yang benar dan kata kata yang dusta. Dalam berjanjipun seseorang yang pernah begitu bersemangat dalam menyampaikan janji janji kepada masyarakat banyak hanya demi pemilihan dirinya, begitu dia atau mereka terpilih, maka janjipun hilang disapu kabut tak pernah ditepati.
Dalam beribadahpun orang-orang munafik sering mempercepatkan shalat tanpa ada rasa khusyuk sedikit pun. Tidak ada ketenangan dalam mengerjakannya, dan hanya sedikit mengingat Allah subhanahu wata’ala di dalamnya. Fikiran dan hatinya tidak menyatu. Dia tidak menghadirkan keagungan dan kebesaran Allah subhanahu wata’ala dalam shalatnya.
Dari Anas bin Malik radhiyallahu `anhu dia mendengar Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabada : “Itulah shalat orang munafik. Dia duduk menunggu matahari, sampai matahari telah berada diantara dua tanduk setan, baru mengerjakan shalat empat rakaat, tidak mengingat Allah di dalam shalatnya kecuali sedikit.” (HR. Muslim)
Bahkan dalam bercandapun, adakalanya muncul kemunafikan, dimana seseorang melakukan lawakan dengan mengeluarkan kata kata dusta, hanya demi membuat orang lain tertawa.
Hadits Rasulullah yang diriwayatkan Imam Ahmad Musnad dengan sanad Jayid : "Celaka baginya, celaka baginya, celaka baginya. Yaitu seseorang yang berdusta agar orang-orang tertawa."
Wallahu a’lam bishshawab ...
@Fastabiqul Khairat
0 comments:
Post a Comment