Hari ini hujan turun deras sekali dari sekitar pukul 8 tadi. Mungkin hujan penghabisan kali ya, coz di penghujung musim hujan n mo ganti ke kemarau.
Menjelang sholat jum’at ternyata hujan bukannya mereda malah menggila. Untung di rumah da payung, so abis mandi langsung deh payungan ke masjid deket rumah (sebenernya ga deket2 amet sih).
Biasanya tuh telat dikit aja sy langsung ga kebagian tempat di masjid, jadinya sholat di anak tangga luar masjid deh. Tp kadang karena kebiasaan orang Indonesia yg agak aneh (bagi sy) seperti nyari
tempat duduk seenaknya sehingga dari luar keliatannya dah penuh sesak padahal di depan tuh shaf-nya belang bonteng (mungkin nyari tempat buat tidur yg enak tp ga ketauan org banyak kali ya? Ups..ga boleh su’udzon!) makanya sy dg muka tebel nyelak aja ke depan, syukur2 dapet tempat di shaf ke-2.
Tp, pas td ngeliat kondisi hujan yg lumayan mengerikan sy sempet ngrasa males jg ke masjid (astaghfirullah..), untungnya Allah ngingetin sy dg sebuah kisah dimana ada orang buta yg meminta izin pd Rasulullah agar diberikan keringanan sehingga ia dapat sholat di rumah saja dan tdk berjamaah di masjid. Lalu Rasulullah pun bertanya apakah suara adzan-nya terdengar dr rumahnya dan ia jawab terdengar, maka Rasulullah pun berkata bahwa ia harus sholat di masjid. Yup, dr situ sy ngambil ibroh, bahkan orang buta pun disuruh sholat di masjid, apalagi sy yg dalam keadaan sehat walafiat en cuman terhalang ma hujan aja.
Akhirnya sy siap2 berangkat en walopun dah pake payung, sy tetap bawa jas hujan buat antisipasi klo sy ga dapet tpt duduk di dalam masjid, coz dalam kondisi biasa aja orang pada berebut dpt tempat di dalam, apalagi dalam kondisi hujan, siapa sih yg mau sholat di luar? Sy sendiri blm tau gimana jadinya klo harus sholat di luar, tp sy serahin semuanya ma Allah aja-lah.
MasyaAllah, ternyata masjidnya kosong, euy! Bila disusun rapi, mungkin jamaahnya hanya 6-7 shaf aja (sekitar ¼ dr biasanya). Yup, sy pun dpt tpt di shaf ke-3 n pas sholat di shaf ke-2. Entah orang2 yg biasanya memenuhi masjid kini kemana. Mungkin mereka sholat di tempat lain tp yg pasti qta kudu husnudzon.
Pas berangkat td cuman lengan kiri sy aja yg basah. Eh, pulangnya ternyata hujan belum juga mereda, akhirnya wlo dah payungan tp baju ma celana sy tetep basah2 juga.
Di jalan sy kaget banget coz tau2 nemu lele ga cuma 1-2 ekor tp ada kali sekitar 5-6 ekor, anehnya deket situ kan ga da empang coz di jalanan kompleks, tp mang ada selokan sih.
Sempet kepikiran buat bawa pulang en ngegoreng tp sy inget kisah seorang pemuda (kelak pemuda ini adalah ayah dari seorang imam besar) yg sedang dalam perjalanan dan menemukan buah yg terbawa arus sungai, karena lapar ia lalu memakannya. Ia pun merasa bhw itu bukanlah haknya untuk itu ia harus izin ma pemiliknya. Maka disusuri-lah sungai itu hingga ia menemukan pohon berbuah sama dg yg ia makan, dan ditemuilah pemiliknya seraya meminta keikhlasan atas buah yg telah dimakannya itu. Namun, pemiliknya baru mau mengikhlaskan bila pemuda tersebut rela bekerja padanya selama sekian tahun. Akhirnya pemuda itu pun menyetujui. Hingga pada suatu hari, sang pemilik pohon td mengatakan pd pemuda itu bahwa ia akan mengikhlaskan buah tsb asalkan pemuda itu mau menikahi putrinya yg buta, tuli, dan lumpuh. Hmm..terang saja pemuda tsb jadi bimbang, apalagi ia masih bujangan dan tiba2 harus menikah dg org yg buta, tuli, dan lumpuh. Tp karena ia yakin pada Allah dan takut akan hisab di hari kemudian dikarenakan ia memakan apa yg bukan haknya, akhirnya disetujuilah ide pernikahan itu. Tak disangka tak diduga.. ternyata ketika malam pengantin yg ia dapati adalah seorang gadis cantik jelita, dengan mata indah nan menawan. Tentu saja dia kaget setengah mati dan takut menikahi orang yg salah. Sang pemilik pohon pun menjelaskan bahwa itu memang anak gadisnya dan ia memang buta dari segala hal2 yg dilarang untuk dilihat, ia pun tuli dari mendengarkan sesuatu yg tidak disukai Allah, dan ia pun lumpuh jika harus menuju ke tempat maksiat.
Subhanallah.. itulah sepintas lamunanku tp kulanjutkan saja perjalanan pulang dengan meng-azzam-kan dalam hati bahwa lele2 itu bukanlah hakku. Bismillah..masih banyak makanan di rumah yg lebih halal ’tuk ngisi perut en ga syubhat.
Jum'at, 1 Februari 2008
Miftahul Falah
Sumber : Ruang Muslim
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
Apa itu Mahar dalam pernikahan di Islam? Majalah Muslim - Mahar merupakan salah satu syarat untuk terpenuhinya pernikahan, dimana mahar...
-
Apa itu Amanah dalam Islam? Majalah Muslim - Kita sering mendengar kata amanah ini diucapkan dalam kehidupan, misalnya ketika mengangka...
-
seng-iseng buka blog RM, ane lihat artikel ini.... Wkwkwkwk.... bagus sih, tapi jadinya lucu bagi orang yang udah ngerti. Ane minta maaf seb...
-
EBook Qiyadah Wal Jundiyah (Syaikh Mustafa Masyhur) Amanah yang diberikan itu bukanlah suatu hal yang mudah, bukan pula untuk dibangg...
-
"Kata "Mereka" Tentang Istri yang Aktivis" (sumber: curhatan dari beberapa sahabat) Bermula dari obrolan ringan empat...
-
Sayyid Sabiq Pertama: Air Mutlak Hukum air mutlak adalah thahûrun (suci dan menyucikan). Dengan kata lain, air mutlak itu suci pada z...
-
Majalah Muslim - Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh … Begitu salam yang sering kita dengar saat kita menelpon atau ketika kita ...
-
Majalah Muslim - Tanya: Kami mendengar banyak orang yang melafazkan (mengucapkan) niat saat hendak shalat, apa hukumnya? apakah perbuata...
-
Republika-Suatu kali di Madinah terjadi gempa bumi. Rasulullah SAW lalu meletakkan kedua tangannya di atas tanah dan berkata, "Tenangla...
-
Majalah Muslim - Pada dasarnya shalat sunnah itu ada dua macam: 1. Shalat sunnah yang disunnahkan dilakukan secara berjamaah 2. Shala...
Follow on Facebook
Contact Form
Blog Archive
-
▼
2010
(65)
-
▼
August
(20)
- Anugerah Yang Paling Berharga
- "Do'a Harian Ramadhan"
- Untaian Ayat-Ayat Cinta-Nya (Inspirasi Semangat)
- Kesabaran untuk belajar
- 19 Tanda Gagal Ramadhan
- Lima belas alasan merindukan ramadhan
- Rahasia Hati, Imam Ghazali (Bagian Pertama)
- Rahasia angka 7
- Saat kau berumur
- Aku Teringat
- Kisah nenek yang ikhlas
- Fakta Seputar Ramadhan di Indonesia
- Lima Syarat Untuk Bermaksiat!
- Kisah Toples Monyet
- Unta itu mengadu kepada Rasulullah
- Pasangan Hidup
- 7 Indikator Kebahagiaan
- Bidadari Surga itu, "Aini" Namanya . . .
- Bahkan Hujan Pun turut Menguji Keimanan
- Kyai dan Burung Beo
-
▼
August
(20)
0 comments:
Post a Comment