Masalah arah atau tujuan hanya benar tergantung kesepakatan. Jika sepakat ke utara maka kebenaran adalah milik yang bergerak ke utara. Selain utara adalah tujuan sesat. Sederhana sekali untuk urusan hidup berkelompok. Jika sepakat hari Minggu adalah waktu arisan maka jangan coba-coba datang selain hari itu. Dijamin tidak akan mendapat suguhan minuman dan kue arisan.
Nah kawan saya kali ini datang mempermasalahkan setir kanan dan jalan kiri. Masalah bermula ketika ia melihat terjadi kemacetan di mana-mana. Macet di jalanan dan macet dalam pertumbuhan ekonomi. Lalu lintas menjadi kacau balau dan ekonomi hanya berputar-putar di tempat. Sistem budaya dan tata nilai seperti
benang kusut. Soal penegakan hukum dan hal asasi manusia seperti orkestra sumbang. Usut punya usut, masalahnya adalah karena kita mengambil jalan kiri. Jalan yang sesat. Begitu kurang lebih ia memberi kesimpulan.
"Coba kalau mengambil jalan kanan. Jalan kebaikan. Tentu tidak akan sesat dan macet disana-sini …"
"Lho kalau orang barat kan pakai jalan kanan. Apa karena itu mereka menjadi maju?" saya memberikan argumen sok pintar.
"Nah itu dia. Mereka maju dalam satu hal. Tapi tetap saja akan sesat karena walau jalan kanan ia mempunyai setir kiri" Kawan saya menjawab dengan jawaban yang sangat pintar.
"Saya sudah usulkan ke semua instansi terkait. Untuk menghindari kesemrawutan dalam berbagai hal, maka peraturan harus dirubah. Kita dalam bernegara harus mempunyai cara dan tujuan yang jelas. Serta ditempuh dengan jalan yang benar. Saya mengusulkan agar kita menggunakan setir kanan dan jalan kanan. Barang siapa yang tidak menggunakan aturan itu tidak boleh berjalan dan berada di jalanan. Selain mereka adalah sesat, mereka juga akan menyesatkan" Ia melanjutkan penjelasan dengan sangat runut dalam satu hal tapi kacau dalam banyak hal.
"Maksud Anda, kita merubah setir mobil menjadi di kanan dan jalan di sebelah kanan? Apakah bisa menjamin kelancaran lalu lintas?" Saya bertanya untuk memastikan jawaban.
"Lho. Ini bukan lalu lintas dan setir mobil. Kalau hanya lalu lintas itu urusan kecil. Anda boleh setir kanan atau kiri. Tapi soal kemacetan di jalan tidak ada hubunganya dengan posisi setir. Anda terlalu naif dan menyederhanakan masalah. Ini masalah besar. Bahwa kita semua tidak akan pernah sampai pada tujuan yang mulia jika menggunakan jalan yang sesat …"
Saya jadi bingung apa yang dimaksudkan kawan saya itu. Dalam hati saya bertanya, sebenarnya siapa yang pikiranya sesat. Dia atau saya?
Sumber : Ruang Muslim
Monday, October 25, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
Apa itu Mahar dalam pernikahan di Islam? Majalah Muslim - Mahar merupakan salah satu syarat untuk terpenuhinya pernikahan, dimana mahar...
-
Apa itu Amanah dalam Islam? Majalah Muslim - Kita sering mendengar kata amanah ini diucapkan dalam kehidupan, misalnya ketika mengangka...
-
seng-iseng buka blog RM, ane lihat artikel ini.... Wkwkwkwk.... bagus sih, tapi jadinya lucu bagi orang yang udah ngerti. Ane minta maaf seb...
-
EBook Qiyadah Wal Jundiyah (Syaikh Mustafa Masyhur) Amanah yang diberikan itu bukanlah suatu hal yang mudah, bukan pula untuk dibangg...
-
"Kata "Mereka" Tentang Istri yang Aktivis" (sumber: curhatan dari beberapa sahabat) Bermula dari obrolan ringan empat...
-
Sayyid Sabiq Pertama: Air Mutlak Hukum air mutlak adalah thahûrun (suci dan menyucikan). Dengan kata lain, air mutlak itu suci pada z...
-
Majalah Muslim - Assalaamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh … Begitu salam yang sering kita dengar saat kita menelpon atau ketika kita ...
-
Majalah Muslim - Tanya: Kami mendengar banyak orang yang melafazkan (mengucapkan) niat saat hendak shalat, apa hukumnya? apakah perbuata...
-
Republika-Suatu kali di Madinah terjadi gempa bumi. Rasulullah SAW lalu meletakkan kedua tangannya di atas tanah dan berkata, "Tenangla...
-
Majalah Muslim - Pada dasarnya shalat sunnah itu ada dua macam: 1. Shalat sunnah yang disunnahkan dilakukan secara berjamaah 2. Shala...
Follow on Facebook
Contact Form
Blog Archive
-
▼
2010
(65)
-
▼
October
(26)
- Mengajarkan anak berpakaian rapih
- Baca Koran dan Al-Quran
- Manusia Sukses Dalam Islam
- Stir Kanan Jalan Kiri
- Kayuhan mimpi Odong Odong Bang Ali
- Haji dilarang ketawa
- Rakyat dan penguasa dalam Al-Qur'an
- Hitam Putih dua Jilbab
- Ayo kawan! jangan sia-siakan waktumu!
- Qur'an dulu, yang lain kemudian
- Dapatkah kita hidup tanpa CINTA?
- Ulat kecil yang berani "Motivasi"
- Ternyata itu mudah
- Potret remaja di Indonesia
- Kata "Mereka": Punya Istri Aktivis?? Ogah Ah!!!
- Dorongan untuk menghafal Al-Qur'an
- Tahukah antum? Bagian kelima
- Tahukah Antum? bagian ke empat
- Uhibbuki Fillah
- Humor Sederhana Bagian Ke 1
- Rezeki mengalir dari sepotong roti
- Tahukah antum? Bagian ketiga
- Mati ditengah tumpukan uang kertas
- Ma'rifatullah
- kakek tua gila
- Tahukah antum? Bagian kedua
-
▼
October
(26)
0 comments:
Post a Comment